My images may not be reproduced in any form without my written permission.

.All rights reserved.

Minggu, 05 September 2010

..Wahai nurani dimana kau kini..

Bercucuran darah ketika mempertahankan negeri iniBermandikan air mata ketika melepas sang pahlawan pergi
Seakan-akan kini tak berarti lagi
Karna pemimpin negeri ini sudah tak ada nyali...

Jiwa nasionalis seperti Bung Karno
Jiwa kesederhanaan seperti Bung Hatta
Jiwa diplomasi seperti Bung Sjahril
Jiwa pengasuh seperti Buya Hamka
Jiwa pahlawan seperti Jenderal Soedirman
Hilang ditelan keangkuhan jabatan...

Negeri ini sudah seperti tak punya taring lagi
Sejarah tak lagi dihiraukan
Yang ada sekarang hanya demi bagaimana memperkaya diri sendiri
Tanpa memikirkan harga diri bangsa yang besar ini....

Ibu pertiwi ku kini kusut
Negeriku kini lusuh acak kadut
Negaraku jadi penakut
Bangsaku diisi para badut
Yang hanya mikirin isi perut...

Woi...angku-angku yang merasa wakil rakyat
Kemaren minta duit aspirasi 5 milyar
Kini minta dibikinkan gedung 1 triliun
Berbagai cara angku-angku lakukan untuk manandehan uang rakyat...

Senayan tak lagi menjadi rumah rakyat
Senayan kini jadi sarang tukang panandehan...

Nurani tak ada lagi
Rakyat kecil semakin teriris-iris
Negeri ini ditelanjangi keong-keong berdasi...

Maaf untukmu ibu pertiwi
Maaf untukmu negeri
Nurani seperti hilang ditelan bumi...


..IF..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar